★ Forced Marriage ★


Chapter : 1 Satu

Tittle : Forced Marriage 

Type : Fanfiction 

Cast : - Kim Jennie

            - Kim Taehyung

            - All member BTS

            - All member BlackPink


"Apa menikah!" Teriak Jennie kaget saat orang tuanya tiba-tiba menyuruhnya untuk segera menikah.


"Iya Jennie, Ini demi perusahaan Appa mu yang akan segera bangkrut"


"Jadi Appa mohon agar kamu mau menerima perjodohan ini" Ucap Ayah Jennie menundukan kepalanya.


"Hmm Baiklah, Jennie mau terima perjodohan ini" Ucap Jennie mendesah pasrah.


"Demi kalian semua termasuk untuk Appa" Lanjut Jennie dalam hati.


"Terimakasih" Ucap Ayah Jennie


Jennie yang akan melihat ayahnya akan berlutut pun segera menahannya.


"Jennie terima perjodohan ini, Karena Jennie tidak mau menjadi anak durhaka" Cuek Jennie lalu mulai berjalan meninggalkan keluarganya.


"Apa Appa yakin dengan keputusan ini?" Tanya Ibu Jennie khawatir saat sudah melihat putrinya sedang berjalan menaiki tangga.


"Appa tidak tahu harus berbuat apa, Perusahaan sekarang sedang mengalami kesulitan" Desah Ayah Jennie frustasi.


***


Sesampainya Jennie di depan pintu kamarnya, Jennie pun mulai menutup pintunya kembali dan segera menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya.


"Apa aku yakin sama keputusanku?" Tanya Jennie yang masih kalut untuk berfikir.


"Ini demi Appa dan Eomma" Tekad Jennie menyemangati diri.


"Hooaaamm"


Jennie yang sudah tidak bisa menahan kantuknya pun mulai memejam kan matanya.


***


Hari Pernikahan!


Taehyung sedang sibuk memandangi sosok gadis yang sekarang berdiri di depan cermin, Yang sekarang berbalut gaun pengantin berwarna putih susu bertaburkan berlian seharga ratusan juta.


Belum lagi kain sutra yang sengaja di import dari Korea dan Jepang khusus untuk gaun pengantin ini. Tatanan rambut serta riasan wajah yang semakin membuat sosok gadis itu terlihat elok karena ditangani oleh penata rias terbaik dari Korea Selatan.


Seharusnya gadis ini merasa senang di hari pernikahannya, terlebih dia akan dinikahi oleh putra tunggal keluarga Kim yang terkaya di Korea.


Seharusnya gadis ini tersenyum saat membayangkan dirinya akan menikahi pria sesempurna calon suaminya sekarang.


Seharusnya ia senang hidupnya dan keluarganya akan terjamin dengan sangat aman. Seharusnya……seharusnya……Seharusnya.... Hentikan!!


Akan terlalu banyak seharusnya yang akan kamu ucapkan jika kamu terus melanjutkan desisan kesedihanmu.


Jennie bodoh ya? Kamu seharusnya bahagia mendapatkan semua ini. Menikah, menjadi istri, dan menjadi seorang ibu, bukankah ini keinginanmu sejak dulu?


Membangun keluarga kecil yang harmonis, melahirkan anak dari rahimmu sendiri, menikmati waktu bersama seseorang yang akan menjadi milikmu selamanya, melihat kesuksesan anakmu, dan melihat cucu – cucumu dengan rambut yang sudah beruban?


Ya! Maksudku aku ingin merasakan semua itu bersama pria yang kucintai, bukan dengannya. Bukan dengan pria yang terobsesi padaku.


Pria itu Kim Taehyung. Pria yang sudah masuk ke dalam hidupku sesuka hatinya, tanpa memikirkan hatiku


Pertemuan pertama kami terjadi saat pesta pernikahan Lisa. Keluarga dia adalah salah satu tamu undangan, mereka adalah kolega ayahku.


Keluarga Kim ayah dari Taehyung yang terbesar di Korea, dengan harta yang melimpah, kekuasaan tinggi, serta kesempurnaan dalam keluarga itu.


Diakhir acara, Tradisi dari keluarga kami adalah bersulang bersama dengan tamu – tamu penting seusai acara dalam sebuah ruangan pribadi, hanya ada beberapa keluarga disana, termasuk keluarganya.


Disitulah ia melihatku, dengan tatapan yang sulit ku artikan. Aku berusaha tidak peduli dan terus berdekatan dengan sahabatku Jisoo.


Begitulah, Ia tak berhenti menatapku, Seakan aku adalah sesuatu yang sangat dia inginkan. Lagi – lagi aku berusaha tidak peduli dan tetap fokus pada sahabatku.


Tiga bulan setelah pernikahan kakakku Lisa, Perusahaan ayahku divonis akan segera gulung tikar karena tindakan biadab dari salah satu karyawan perusahaan yang menjual saham ke pasar saham dengan harga yang sangat murah sehingga membuat perusahaan yang sudah dibangun ayahnya dengan susah payah selama puluhan tahun terancam kandas seperti kapal tenggelam. 


Aku terus menangis setiap kali ayahku pulang dengan keadaan memprihatinkan demi memperbaiki kondisi perusahaan yang semakin memburuk, terkadang ia menangis.


Aku berusaha bekerja semaksimal mungkin untuk membantu ayahku, tapi itu semua tidak membuahkan hasil sama sekali.


Waktu itu ayahku datang dengan muka yang tenang, namun terdapat keraguan dan kepahitan dalam tatapannya saat menatapku.


Malam itu, kami se-keluarga berkumpul di ruang keluarga dengan suasana yang tidak mengenakan.


Disitulah ayahku memberi tahuku bahwa keluarga Kim Taehyung   akan melamarku untuk menjadi istri dari putra mahkota keluarga itu serta Nyonya Kim untuk perusahaan besar mereka.


Kontan saja aku menolaknya dengan nada suara tertinggi yang aku punya. Ayah menatapku dalam lalu mendesah berat


"Apa menikah!" Teriak Jennie kaget saat orang tuanya tiba-tiba menyuruhnya untuk segera menikah.


"Iya Jennie, Ini demi perusahaan ayahmu yang akan segera bangkrut"


"Jadi Ayah mohon agar kamu mau menerima perjodohan ini" Ucap Ayah Jennie menundukan kepalanya.


"Appa" 


“Baiklah jika kamu tidak mau, Ayah ini benar – benar bukan seorang ayah yang baik. Tega – teganya menjodohkan anaknya hanya demi uang. Baiklah, Ayah meminta maaf jika kita akan jatuh miskin karena kecerobohanku. Ayah lebih baik menjadi miskin…dibanding membiarkan putri kandungku menderita karena perjodohan ini.”


Jennie yang mendengarnya justru menangis, membuat mereka panik. Jennie tak tega melihat ayah seperti ini, sebelum ayah bahkan menikah dengan bunda, perusahaan itu sudah berdiri.


Bisa dibilang Ayah adalah pewaris perusahaan kakekku. Perusahaan yang sudah dibangun lebih dari 20 tahun harus musnah dalam hitungan detik hanya karena aku menolak membantu?


Dengan berat aku pun menerima perjodohan ini, keluargaku sempat memaksaku untuk memikirkan baik – baik tentang keputusan ini.


Aku tetap pada pendirianku untuk menikah dengan Taehyung, Semua ini Jennie lakukan hanya untuk membantu keluarganya.


2 hari kemudian kami bertemu disebuah restoran yang dipesan khusus oleh keluarganya.


Kami saling bertatapan saat secara resmi bertemu, ia tersenyum padaku dengan begitu manis, Namun aku hanya membuang muka dan mengalihkan pandanganku pada ponsel.


Aku akui ia adalah sosok pria dengan segala kesempurnaan fisik yang tidak bisa ku elak.


Tampan, kaya, tinggi, kulit seputih pualam, tubuh tegap, pintar, serta kemampuan dia dalam berbisnis harus diberi 5 bintang dalam penilaian apapun.


Namun segala kesempurnaan itu tidak mampu membuatku menyukainya, Justru malah membuatku semakin tidak suka dan tidak nyaman dengan ketimpangan fisik kami.


Kami beberapa kali berkencan, dan selama berkencan itu pula ia mencuri ciumanku, termasuk ciuman pertamaku. 


Beberapa minggu kemudian, datanglah hari ini. Hari dimana aku akan menjadi pendamping hidupnya, menjadi istri yang harus melayani suaminya, menjadi istri yang wajib meneruskan keturunan keluarga Kim.




***


Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman pertama kali bayar pajak motor

Nokia N73 5G Upgrade

5 Jenis WiFi dan Harga Paket Providers di Indonesia